Aktivitas yang mengasuh keterampilan sosial
Permainan sosial memberi anak-anak kesempatan untuk praktik dan belajar keterampilan sosial dengan cara yang menyenangkan. Lingkungan TK memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk menikmati bermain atau berkelahi dengan teman sebaya dalam kelompok. Pengalaman ini penting. Di TK anak-anak akan belajar nilai-nilai sosial yang tentu saja tidak mereka dapatkan di rumah.
Dengan permainan sosial, guru tidak hanya mengembangkan keterampilan sosial anak-anak tetapi juga “sikap belajar untuk belajar”. Ini adalah fondasi bagi anak untuk siap bersekolah (SD). “Sikap belajar untuk belajar” dapat dilihat di lampiran atau dalam referensi : Benesse Educational Research and Development Institute “Research on Home Education from Early Childhood to First Grade of ElementarySchool”http://berd.benesse.jp/jisedai/research/detail1.php?id=3684.
Lihatlah kemampuan anak, dan secara kreatif membuat berbagai permainan sosial yang menarik.
Berikut ini contoh permainan sosial:
- Permainan mencari kursi.
- Permainan berbagi es krim.
- Bermain sepak bola dll
Mari kita pelajari salah satu permainan sosial “Mencari Kursi”. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan guru. Tapi, sebelum anak mampu konsentrasi penuh ketika memainkan permainan “suara yang berbeda dan diam” (atau bermain euritmik), anak-anak tidak bisa menikmati permianan “mencari kursi” ini :
Langkah 1: “Stop & Go”.
- Atur kursi membentuk lingkaran sesuai dengan jumlah anak.
- Guru menunjukkan cara bermain: musik dimulai kemudian berjalan mengelilingi kursi, ketika musik berhenti kemudian berhenti berjalan.
- Minta anak-anak untuk melakukan permaiann “stop & go”.
- Lakukan lah beberapa kali.
Langkah 2 : Mencari kursi
- Guru menunjukkan cara bermain: ketika musik diputar kemudian berjalan mengelilingi kursi, ketika musik berhenti kemudian duduk di kursi.
- Lakukan lah beberapa kali. Jika anak bingung, guru membantu mereka.
Langkah 3 : Mengurangi kursi
- Mulailah seperti langkah 2
- Sedikit demi sedikit kursi dipindahkan ke sisi luar lingkaran
- Anak-anak yang tidak bisa duduk, minta duduk di kursi sisi luar, dan guru memberi semangat & simpati terhadap perasaan anak-anak.
- Seorang anak yang bisa duduk di kursi terakhir adalah pemenang, tetapi jangan terlalu banyak mendorong untuk menang.
Jika anak tidak dapat terlibat dalam kegiatan, mungkin kegiatan yang diberikan guru terlalu sulit. Perhatikan kemampuan anak. Selalu mulai dengan hal-hal yang mudah. Kemudian meningkat sedikit demi sedikit.