Pengetahuan dan Keterampilan
Berkomunikasi dengan Anak Usia Dini
Apakah pendekatan INREAL itu?
INREAL singkatan dari INter REactive Learning. INREAL adalah pendekatan bagi anak-anak untuk memfasilitasi perkembangan bahasa anak-anak. Pendekatan ini diperkenalkan oleh Departemen Ilmu Gangguan Komunikasi dan Bicara, Universitas Colorado (Weiss, R. 1981)
Jika Anda ingin menjadi komunikator yang baik dengan anak-anak. INREAL menyarankan Anda untuk melakukan hal-hal berikut:
- Sesuaikan tingkat bahasa anak-anak.
- Hormati semua anak dengan komunikasi timbal balik (setara).
- Memahami anak-anak (tidak hanya kata-kata tetapi arti sebenarnya)
- Menggunakan komunikasi non verbal.
- Tunggu apa yang ingin diekspresikan anak.
- Jangan menyalahkan dan tidak mengoreksi ketika anak mengekspresikan sesuatu. Jika diperlukan koreksi, lihat teknik “VMR-Revisi”.
- Ambil ketinggian yang sama dengan anak ketika anak benar-benar ingin berkomunikasi dengan guru secara pribadi.
- Teknik Komunikasi dalam INREAL
Teknik komunikasi dalam INREAL menyarankan guru menggunakan teknik berikut (lihat DVD):
- SOUL: (Silence, Observe, Understand, Listen /Diam, Mengamati, Memahami dan Mendengarkan)
Guru diam (2-3 detik) untuk mengamati perilaku anak dan memahami serta mendengarkan perasaan dan pemikiran anak. Kemudian guru berpikir bagaimana berkomunikasi dengan anak itu.
- Mirroring:
- Guru meniru gerakan anak
- Berkomunikasi dengan level yang sama dengan anak
- Berkomunikasi bergantian dengan meniru gerakan.
- VMR
- VMR (Vocal Monitoring Reflecting)
Guru meniru suara atau kata-kata yang diucapkan oleh seorang anak.
Contoh:
- Anak mengatakan “balon”, guru menjawab “balon”
- Anak-anak bersuara “Waaa!” (terkejut), guru menjawab “Waaa”.
Manfaat:
VMR dan mirroring dapat digunakan sebagai strategi konseling (empati): Anak dapat merasa “guru menerima saya!”
Guru membuat anak percaya diri untuk berkomunikasi lebih banyak.
- VMR-Revisi
- Guru meniru kata-kata anak dengan revisi dan yang berarti guru dapat menunjukkan
- Guru hanya menunjukkan kata yang direvisi sebagai model.
Misalnya: Anak-anak; “Mau tisan” jawab guru; “Mau pisang” dengan normal / tidak berlebihan.
- Jangan membenarkan kesalahan anak secara langsung dan jangan memaksa anak untuk mengatakan kata-kata yang tepat. Jangan katakan “Salah!, Tidak!”.
- VMR-Perluasan
Guru meniru dan menambahkan kata pada kata anak
Contoh 1 Anak: “mau”
Guru: “mau susu” “mau minum susu”
Contoh 2 Anak: “aku mau”
Guru : “aku mau ikut”
- Paralel Talk ( Bicara Paralel)
Guru mengatakan apa yang dirasakan, dipikirkan, dan dilakukan anak.
Contoh 1:
Anak jatuh. Guru: “oh, sakit”
Anak itu mulai menangis. ⇒ “sedih”, “kamu menangis”.
Anak itu berhenti menangis ⇒ “sudah tidak menangis” atau “Sudah besar.”
Contoh 2:
Budi sedang bermain mobil, guru “Budi sedang bermain mobil.”
Manfaat:· Anak- anak untuk memahami perasan mereka (mendapatkan kesadaran diri)· Anak yang belajar guru mendukung saya· Strategi konseling. Anak itu mengerti bahwa guru mengerti dan menerima kedamaian yang mendalam bagi anak.
Pembicaraan parallel memungkinkan anak-anak untuk memenuhi kata dan kalimat baru.
- Self Talk
Guru mengatakan apa yang dirasakan, dipikirkan, dan dilakukan guru.
Ketika kita berbicara dengan seorang anak, kita biasanya tidak memikirkan perasaan, pemikiran, dan tindakan kita. Jadi kita harus memiliki “kesadaran diri” seperti konselor. (konseling).
Contoh 1: Saat guru sedang merapikan mainan. Guru mengatakan “Ibu guru sedang merapikan mainan”
Manfaat:
· Anak-anak mempelajari pemikiran, perasaan, dan pendapat orang lain.· Strategi konseling. Dengan teknik ini guru dapat menunjukkan empati kepada anak.
Contoh 2: ketika seorang anak menangis karena ibunya pulang meninggalkannya, gurunya berkata “Ibu guru juga sedih, ibu pulang”
· Teknik ini dapat mengembangkan keterampilan bahasa anak-anak.
Ketika guru sering menggunakan kata-kata empati, Terima kasih dan maaf, untuk anak-anak di kelas. kelas diisi oleh cinta dan kepercayaan.
- Piktogram
Piktogram menginformasikan makna melalui media visual. Lebih mudah bagi anak-anak untuk memahami informasi berupa gambar daripada kata-kata (suara).
Berikut adalah contoh-contoh pictogram:
3.Makaton
|
“Signs, Speech, and Symbol”
Apa itu Makaton?
Nama “Makaton” berasal dari huruf pertama dari nama tiga terapis bicara dan bahasa yang membantu merancang program ini pada tahun 1970-an: peneliti Margaret Walker, dan Katharine Johnston dan Tony Cornforth, rekan dari Royal Association forDeaf People (Asosiasi untuk orang – orang dengan Gangguan Pendengaran).
Makaton merupakan salah satu teknik yang menggabungkan suara, isyarat dan simbol untuk membantu orang-orang untuk berkomunikasi. Penggunaan Makaton membantu orang dengan kesulitan berbicara, keterbatasan dalam bahasa lisan, bahkan anak kecil dengan kosakata terbatas untuk dapat saling berkomunikasi.
Apa tujuan menggunakan Makaton?
- Membantu semua orang berkomunikasi dengan menggunakan suara, isyarat dan simbol.
- Mengembangkan kemampuan berbicara pada anak.
- Memberi petunjuk pada orang-orang dengan keterbatasan bahasa lisan melalui isyarat dan simbol.
Makaton bisa digunakan untuk :
- Berbagi pemikiran, pendapat, dan perasaan
- Memberi label pada objek nyata, gambar, foto, dan tempat
- Bermain game
- Bernyanyi
- Membaca buku cerita
Sebagai seorang guru yang akan menggunakan Makaton, perhatikan hal-hal berikut :
- Selalu gunakan ucapan disertai isyarat.
- Gunakan simbol pada anak yang memiliki kosakata terbatas untuk membantu mengembangkan kemampuan kosakata anak.
Ayo belajar MAKATON!
Nikmati latihan bersama dengan anak-anak.
Makaton